Rabu, 29 Agustus 2012

AYO SARAPAN




Kemacetan lalu lintas bukanlah hal yang langka di Jakarta. Kondisi ini lama kelamaan mempengaruhi pola hidup masyarakatnya, salah satunya kebiasaan makan pagi atau sarapan.    Banyak diantara kita cenderung tidak sarapan dengan alasan takut terlambat ke kantor atau bangun kesiangan.   Padahal sarapan itu sangat penting.   Bayangin saja, seandainya makan malam kita jam 18.00 – trus bangun jam 05.00 – itu artinya sudah selama 9 jam kita tidak makan. Sehingga sebelum jam lunch time, bisa kena serangan: hungry mid-morning. Karena kita makan untuk hidup, dan bukan hidup untuk makan, makanya sarapan itu sangat penting.

Ada sebuah kutipan dari seorang ahli gizi dari Amerika, Adelle Davis yaitu “Breakfast like a king, Lunch like a Prince and Dine like a pauper”. (Sarapan seperti seorang raja, makan siang seperti seorang pangeran, dan makan malam seperti orang miskin).   Kutipan ini sebenarnya mengajarkan   pola makan yang benar dan baik bagi kesehatan. Penggunaan Raja, pangeran dan orang miskin di sini mengacu pada hidangan yang tersaji yang disantap pada saat makan.

Pagi hari,sewaktu sarapan seseorang boleh makan dengan aneka hidangan yang memuaskan selera makan. (misalnya kayak breakfast lengkap di hotel tuh, ada telur, sosis, bacon, nasi goreng, mie rebus, croisant, danish, toast, buah2an, keju, salad) Makanya disebut seperti raja.   Pada saat tidur, metabolisme turun, selama tidur inilah berarti tubuh berpuasa,perut kosong, gula darah turun dan tingkat metabolisme juga turun Pada saat bangun paginya, seseorang akan memerlukan energi untuk beraktivitas mulai dari pagi hari. Oleh karenanya sarapan menjadi penting supaya mendapatkan energi. Menurut penelitian di inggris terhadap 4000 pengusaha, ada perbedaan yang signifikan antara penfgusaha yang terbiasa sarapan dan tidak. Pengusaha yang terbiasa sarapan dapat mengambil keputusan yang lebih baik dibandingkan yang  tidak sarapan, karena untuk dapat berkonsentrasi otak memerlukan energi. Dengan sarapan yang baik, maka seseorang akan mendapatkan energi yang cukup untuk beraktivitas sepanjang hari hingga tiba saat makan siang. Sarapan menyumbang 25% atau seperempat dari kebutuhan energi yang dibutuhkan seseorang untuk beraktivitas sehari-hari.  Contoh breakfast di atas bukan berarti kita harus menyiapkan makanan selengkap di hotel.   Yang penting kita memperbanyak makanan yang mengandung Karbohidrat.

Di siang hari asupan makanan masih perlu disuplai agar dapat melanjutkan aktivitas hingga sore hari. Pada malam hari, dimana aktivitas telah berkurang   sebaiknya makan hanya secukupnya, karena itu di sebutkan makan seperti orang miskin. Dianjurkan makan malam dilaksanakan maksimal pada jam 7 malam dan 3 jam sebelum tidur agar makanan dapat diproses terlebih dahulu.

Kembali pada kutipan diatas, meskipun di katakan sarapan boleh makan sepuasnya seperti raja, kita tidak perlu takut gemuk, sarapan teratur malah membantu menurunkan berat badan. Karena seseorang yang tidak terbiasa sarapan, akan mencari cemilan untuk mengisi perut sebelum waktu makan siang, karena saat malam hari perut kosong, paginya kita pasti butuh tenaga, maw tunggu makan siang masih lama jadi kecendrungan ngemil lebih besar. Semakin banyak ngemil bisa menjadi semakin gemuk,apabila gemuk resiko terkena penyakit metabolic seperti gula dan hipertensi juga semakin besar. Jadi biasakan sarapan biar nyambung kalo diajak ngomong dan biar tidak dibilang TULALIT deh...hehehe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar