Senin, 10 Maret 2014

OPERASI SERANGAN UDARA STRATEGIS


           " Kekuatan udara dapat mematahkan perlawanan    
             dengan menghancurkan sebuah negara di "pusat- 
             pusat terpenting" karena pesawat bisa melewati dan 
             menyerang pusat-pusat pemerintahan, militer dan  
              industri dengan bebas.”

         ( Jenderal Giulio Douhet, Ahli Strategi Perang Udara, Italia)


Carl Von Clausewitz, seorang ahli militer Prusia  mengenalkan teori Centre Of Gravity (COG), yaitu pusat dari semua kekuatan dan gerakan yang segalanya tergantung padanya.   Pusat Kekuatan
timbul dari karakteristik yang dominan dari pihak yang berperang.   Serangan pada Pusat Kekuatan (centre of gravity) dengan kekuatan yang cukup dapat menyebabkan sasaran kehilangan keseimbangannya dan jatuh.  Namun perlu diketahui bahwa Pusat Kekuatan bukanlah sumber kekuatan atau kelemahan melainkan suatu faktor keseimbangan.  Istilah ini lebih banyak dikenal di kalangan militer daripada di kalangan sipil, seperti yang dituangkan dalam bukunya yang terkenal  ON WAR, yang hingga saat ini masih banyak dianut oleh berbagai kesatuan militer di dunia. Walaupun banyak penganutnya, di kalangan militer sendiri khususnya ketiga angkatan, dalam penerapan konsep ini tidak sama, tergantung dari bagaimana menafsirkannya kemudian mengimplementasikannya di lapangan.  Ketiga angkatan cenderung menafsirkan berbeda sesuai dengan tugas,medan dan musuh yang dihadapinya.  Sebagai contoh; Angkatan Udara akan menggunakan pendekatan “penghancuran sasaran” yang tidak lain merupakan titik-titik strategis dan operasional yang kritis melalui suatu serangan dengan menggunakan senjata penghancur seperti bom, rudal dan sebagainya. Oleh karena itu Angkatan Udara melihat banyak (lebih dari satu) Centre of Gravity (COG) musuh.   Operasi udara yang dilaksanakan dalam misi ini dikenal dengan Operasi Serangan udara strategis (OSUS).

Definisi dari OSUS sendiri adalah operasi udara yang dilaksanakan untuk menghancurkan ataupun menetralisir kekuatan musuh yang bernilai strategis (centre of gravity) guna membatalkan niat pihak musuh untuk berperang dan melemahkan kemampuan musuh dalam melanjutkan peperangan.   Kekuatan musuh yang dimaksud ini dapat berada di dalam maupun di luar dari mandala operasi.  Bentuk kegiatan dalam Osus terdiri dari  :


       a.    Pengamatan Udara. Merupakan pengamatan yang dilaksanakan oleh airborne   
              radar/ground radar yang mempunyai kemampuan pernika dengan tujuan untuk  
              mendapatkan data data sasaran udara lawan sedini mungkin.

       b.    Pengintaian Udara. Merupakan pengintaian yang dilaksanakan dengan wahana  
              udara yang mempunyai kemampuan pernika,     berawak maupun tidak berawak,  
              berkemampuan menerobos pertahanan  musuh dengan  tujuan untuk mendapat- 
              kan data-data kemampuan musuh secara lengkap dan tepat.

       c.   Penyerangan Udara. Merupakan kegiatan utama/pokok yang dilakukan untuk  
             menghancurkan sasaran-sasaran yang bernilai strategis.

       d.    Perlindungan Udara. Merupakan kegiatan yang dilakukan untuk melindungi   
              kawan  dari unsur penyerang musuh di daerah operasi maupun dalam perjalanan.

Sasaran dari Osus ini adalah untuk mendapatkan data strategis musuh dan membatalkan niat musuh untuk melanjutkan perang.    Untuk itu diperlukan alutsista dan personel yang memiliki kemampuan sebagai berikut :

              a.  Mampu menyerang sasaran-sasaran strategis musuh di dalam maupun di luar   
              negara.
 
              b.  Mampu menerobos sistem pertahanan udara musuh dan melindungi kekuatan  
              sendiri.

              c.   Mampu mengumpulkan dan menganalisis data/informasi intelijen yang berkait- 
                    an  dengan Operasi Serangan Udara Strategis.


SUSUNAN TUGAS OSUS.   Susunan tugas Operasi Serangan Udara Strategis merupakan gabungan kekuatan udara untuk menghancurkan sasaran strategis musuh dengan melibatkan pesawat-pesawat yang mempunyai kemampuan sebagai berikut:

           a.    Pengamatan dan pengintaian. Bertugas untuk mengumpulkan data tentang 
                  kekuatan,  posisi, dan komposisi musuh yang bernilai strategis.  Kegiatan    
                  yang dilaksanakan meliputi :
             
        
1.   Melaksanakan pengamatan keadaan medan dan cuaca yang berpengaruh terhadap penyelenggaraan operasi.

2.   Melaksanakan deteksi, pengumpulan dan identifikasi sasaran untuk mendapatkan disposisi dan komposisi kekuatan musuh.

3.   Interpretasi dan penganalisaan sasaran yang diterjemahkan dalam bentuk keterangan inteljen.

     
                        Alat/sarana yang dilibatkan dalam pengamatan dan pengintaian adalah :

                               1.    Wahana udara berawak/tak berawak yang memiliki kemampuan 
                                penginderaan  jarak jauh.

                               2.    Alutsista yang memiliki kemampuan pengendalian udara dan berke-
                                      mampuan pernika.

b.   Penyerang Udara.   Bertugas menghancurkan sumber-sumber kekuatan strategis musuh atau centers of gravity musuh. Kegiatan yang dilaksanakan adalah menghancurkan sasaran musuh yang bernilai strategis diantaranya :

     1.   Pusat kegiatan politik dan pemerintah yang 
     dapat menentukan kelanjutan perang.

     2.   Pusat komando dan pengendalian

     3.   Basis kekuatan militer

     4.   Pusat ekonomi dan industri yang dapat  
          menunjang kemampuan perang.

Wahana udara/alutsista yang dilibatkan dalam OSUS adalah :

    1.   Pesawat yang mempunyai kemampuan untuk menghancurkan/menetralisir kekuatan  
          musuh "surface attack".

    2.   Pesawat yang mempunyai kemampuan untuk menghancurkan kekuatan udara mu-
          suh di udara "sweeper".

    3.   Pesawat yang mampu menghancurkan/menetralisir kekuatan pertahanan udara
          musuh  "supression of enemy air defence" 

c.     Perlindungan udara. Bertugas untuk melindungi pesawat kawan sampai ke sasaran dan kembali dengan aman.  Kegiatan yang dilaksanakan adalah memberikan perlindungan kepa- da pesawat kawan selama dalam perjalanan menuju dan kembali dari daerah penyerangan. adapun alutsista yang dilibatkan dalam perlindungan diantaranya :
                    
1. Pesawat yang mempunyai kemampuan untuk
memberikan perlindungan terhadap ancaman udara musuh (escort/sweeper)      
                                                             
2.   Pesawat yang mempunyai kemampuan untuk
memberi perlindungan terhadap serangan dari permukaan (suppression).


Operasi Serangan Udara Strategis di Dunia.     Beberapa fakta sejarah terjadinya Osus di dunia bertujuan untuk  menghancurkan kekuatan lawan, sehingga lawan membatalkan niat untuk melanjutkan pertempuran.   Serangan udara yang terkenal sampai saat ini antara lain sebagai berikut:
   
  a.   Pemboman Hirosima dan Nagasaki 1945.   Serangan bom atom di Hiroshima            
  dan Nagasaki adalah serangan nuklir selama Perang Dunia II terhadap kekaisaran 
  Jepang  oleh Amerika Serikat atas perintah Presiden Amerika Serikat Harry S. Truman    
  Setelah enam bulan pengeboman 67 kota di Jepang lainnya, senjata nuklir “Little  Boy" 
  dijatuhkan di kota  Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945, diikuti dengan pada tanggal 9 
  Agustus 1945, dijatuhkan bom nuklir “Fat Man" di atas Nagasaki. Kedua tanggal tersebut   
  adalah satu-satunya serangan nuklir yang pernah terjadi. Bom atom ini membunuh
  sebanyak 140.000 orang di Hiroshima dan 80.000 di Nagasaki pada akhir tahun 1945. 
  Sejak itu, ribuan telah tewas akibat luka atau sakit yang berhubungan dengan radiasi       
  yang dikeluarkan oleh bom. Pada kedua kota, mayoritas yang tewas adalah penduduk.  
   Enam hari setelah dijatuhkannyabom atom di Nagasaki, pada 15 Agustus, Jepang 
   mengumumkan bahwa Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, menandatangani 
   instrumen menyerah pada tanggal  2  September 1945, yang secara resmi mengakhiri 
   Perang Pasifik dan Perang Dunia II. (Jerman sudah menandatangani menyerah pada 
   tanggal 7 Mei 1945, mengakhiri teater Eropa.) 
   Pengeboman ini membuat Jepang sesudah perang mengadopsi Three Non-Nuclear  
   Principles, melarang negara itu memiliki senjata nuklir.

                                                           
                                                        
   
   b.   Perang Teluk (1991). Pada bulan Januari 1991, peranan kekuatan udara dalam 
   perang modern secara spektakuler didemonstrasikan dalam perang di Teluk Persia    
   yang  kemudian   populer dengan nama perang teluk. Penyerangan yang langsung 
   dilaksanakan jauh ke garis belakang Irak dengan misi menghancurkan sasaran-sasaran
   penting seperti pusat komando dan pengendalian (Kodal) Saddam Hussein termasuk 
  didalamnya Kodal sistem pertahanan udara nasional Irak, fasilitas komunikasi, depo-depo 
  perbekalan logistik serta  kedudukan markas pasukan elit Irak.   Keberhasilan pesawat-
  pesawat tempur pasukan koalisi  tersebut tidak terlepas dari pengaplikasian air power    
  dalam operasi serangan udara strategis[1]
   
                                                                                                                    
c.  Serangan udara NATO terhadap Bosnia (1992).  Konflik bersenjata yang berlangsung 
di Bosnia dan Herzegovina dimulai pada bulan April 1992. Keterlibatan pasukan NATO  
pada bulan September 1995 dalam perang tersebut diawali dengan adanya pembantaian 
besar-besaran oleh pasukan Serbia yang dikenal dengan pembantaian Markale,     pem- 
bantaian  Tuzla  dan  pembantaian  Srebrenica.     Operasi serangan udara strategis 
dengan mengoptimalkan   seluruh  kemampuan  air  power  yang  dilancarkan pasukan 
NATO terhadap infrastruktur Serbia Bosnia memaksa Milosevic (Presiden Serbia),
Tudman( Presiden Kroasia ) dan Izetbegovic (Presiden Bosnia Herzegovina)
menandatangani perjanjian   perdamaian pada tanggal 21 November 1995 yang dikenal 
dengan Perjanjian Perdamaian Dayton kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan
 perjanjian perdamaian berikutnya pada tanggal 14 Desember 1995 di Paris[2].

Demikian wawasan dan pengetahuan mengenai operasi serangan udara strategis.






[1] http://en.wikipedia.org/wiki/Gulf_War
[2] http://en.wikipedia.org/wiki/Bosnian_War


Tidak ada komentar:

Posting Komentar