Pasti bertanya-tanya kan apa maksud dari judul postingan kali ini?
Anak kolong itu istilah atau sebutan untuk anak tentara, baik itu Angkatan Darat, Laut maupun Udara. Menurut wikipedia istilah ini berasal dari keadaan waktu jaman Belanda dulu, dari keadaan anggota KNIL yang sangat memprihatinkan. Tentara yang mempunyai keluarga ditempatkan di barak dengan ukuran kecil dan sempit. Karena kecilnya ruangan, seringkali tidak cukup untuk ditempati lebih dari satu tempat tidur. Akibatnya anak-anak terpaksa tidur di bagian bawah dipan atau tempat tidur jaman dulu. dengan kata lain, anak-anaknya tidur dibawah kolong. Dari sinilah muncul istilah anak kolong. Tapi kali ini saya bukan mau bermain-main tentang bahasa atau istilah, saya hanya ingin sharing bagaimana saya hidup dan dibesarkan sebagai (bukan) anak kolong. Kata (bukan) saya ikutkan dalam judul bukan karena mau cari sensasi ikut-ikutan bukan empat matanya Tukul atau tidak bangga sebagai anak kolong, tetapi hanya karena saya tidak merasa sebagai anak kolong murni. Saya seumur hidup tidak pernah tidur di kolong tempat tidur kecuali ketika main petak umpet dan dihukum senior ketika Taruna (akan saya ceritakan lain waktu). Saya juga tidak pernah mengalami didikan keras ala militer oleh ortu, seperti bentakan atau sabetan ikat pinggang. Paling hanya jeweran atau cubitan yang wajar saya dapatkan karena kenakalan saya.
Tulisan saat ini sekedar pembuka bagi coretan-coretan saya berikutnya (semoga Allah selalu memberikan mood buat saya untuk membuat coretan selanjutnya). Sehingga misi membuat blog ini sebagai tempat belajar mencoret dapat tercapai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar