|
Jika dipikirkan dari pernyataan diatas, ”umur” sebenarnya hanya hasil khayalan manusia saja. Manusia tidak akan pernah tahu secara pasti apakah sebenarnya dia masih muda atau sudah tua. Sehingga tidak seharusnya kita takut menghadapi hidup. Kadangkala hidup itu keras, sekeras baja, suram dan menyiksa. Tetapi hidup sebenarnya seperti musim yang senantiasa berubah, bisa hangat dan sepanas seperti musim kemarau, bisa sejuk dan sedingin di musim penghujan. Jadi biarlah hidup mengalir seperti air di sungai.
Dalam kehidupan manusia selalu
dihadapkan dengan “Masalah”. Bahkan
bisa dikatakan ”Masalah merupakan tanda
kehidupan! Semakin banyak masalah,
semakin hidup manusia!” Malah, jika akan mengkajinya dengan teliti, ”masalah” justru
akan memberikan peluang untuk
menyelesaikannya. Manusia yang dapat
menyelesaikan ”masalah”
pasti membuka ”peluang”
besar.
“Ombak laut dan angin menyebabkan pelayar sukses melaut
dan tidak mudah mabuk.”
”Ingat layang-layang terbang tinggi dengan menentang angin
dan bukan mengikutinya.”
Disadari
atau tidak dalam menghadapi suatu masalah, manusia selalu dihinggapi rasa
ketakutan mengalami kegagalan. Bahkan
kegagalan telah menjadi “Trend” dalam
masyarakat. Dalam skala kecil jika kita
atau anak kita bukan nomor satu atau sekurang-kurangnya masuk sepuluh besar,
maka dianggap gagal. Orang yang belum
bekerja atau pun belum berkeluargapun acapkali dianggap hina dan belum berhasil
di dalam hidupnya. Bahkan bisa dibilang
masyarakat sudah sampai pada tahap yang menetapkan bahwa “ Tidak ada manusia
yang boleh berbuat salah, dan kesalahan meskipun tidak disengaja harus
mendapatkan hukuman.” Sehingga muncul
opini bahwa di kehidupan ini hanya ada dua jenis manusia, manusia yang sukses
dan manusia yang gagal.
Kesuksesan
Di manakah
sebenarnya letak ”kesuksesan”
yang benar? . Sebenarnya kesuksesan dapat dianalogikan
dengan pelangi. Pelangi terjadi karena
adanya gabungan antara hujan dan cahaya matahari. Jika salah satu dari keduanya tidak ada,
pelangi akan hilang dari padangan. Hujan
dan cahaya matahari diperlukan untuk menghasilkan pelangi.
Jika hujan identik dengan kegagalan dan cahaya matahari identik dengan
Keberhasilan, maka kita memerlukan kombinasi ”keberhasilan” & ”kegagalan” untuk menemukan ”kesuksesan.”
Untuk itu sebenarnya tidak ada aib
untuk mencoba dan gagal. Hidup itu
suatu perjuangan dan perjuangan adalah hidup.
Tidak ada yang bernilai dalam hidup ini yang mungkin diperoleh tanpa
perjuangan. Jika ia mudah diperoleh.
Sudah tentu semua orang akan mendapatkan. Bayangkan sebuah masyarakat yang
anggotanya bersedia mencoba dan gagal, masyarakat
yang orangnya tidak takut gagal,
maka betapa banyaknya penemuan baru yang akan dihasilkan dan betapa banyak prestasi yang dicapai oleh
dunia.
Memang perilaku masyarakat yang sering
menghakimi kegagalan seseorang dapat
membuat seseorang mengalami sindrom takut kalah atau gagal. Orang yang gagal mencapai tujuannya biasanya
akan kecewa dan terjerumus pada jurang keputusasan, dimana seringkali perasaan
ini menghalangi mereka mengambil keputusan dan tindakan yang penting untuk
menumbuhkan semangat guna mencapai tujuan. Dan umumnya seseorang yang sudah terkena
sindrom ini akan semakin terperosok pada kekecewaan dan takut untuk mencoba
kembali.
Untuk mencapai kesuksesan, tidaklah
menjadi soal berapa kali manusia mengalami kegagalan dan jatuh, yang penting
kemampuannya untuk bangkit kembali dengan kepercayaan diri setiap kali jatuh.
Kepercayaan bahwa jika ingin menuai hasil, maka harus menebar usaha. Rahasia sukses sebenarnya melakukan usaha
sebaik-baiknya dan membiarkan hasil datang dengan sendirinya. Jangan sampai perasaan bimbang dan ketakutan
akan kegagalan menguasai dirinya. Jika
kita melihat suatu tambang emas, emas paling murni mungkin tidak
ditemukan. Tetapi bongkahan emas
mungkin akan ditemukan oleh mereka yang sabar membanting tulang selama beberapa
tahun, tetap semangat dan pantang menyerah.
Yang pasti kita tidak perlu malu
karena gagal, karena
pasti ada hikmah dibalik itu ... seperti Christopher Columbus.”
Christopher Columbus tidak
menemukan Hindia Barat, tetapi menemukan benua baru yang sebagian kini menjadi
negara adidaya di muka bumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar